Selasa, Juli 30, 2013

Wahana Antropologi - Golongan Petani

Sikap mental golongan petani terbentuk oleh pengaruh situasi dan kondisi di mana mereka hidup, yaitu faktor klimatologis (iklim) dan hidrologis (musim panas - musim hujan) maka menurut Weber kaum petani lebih terlibat dalam proses organik dan peristiwa alam yang tak terhitung jumlahnya dari siklus yang satu ke siklus berikutnya dalam ritme yang tidak dipercepat dan tidak diperlambat. Hukum cocok tanam tidak dapat diperhitungkan secermat seperti pada ekonomi pasar maka kaum petani cenderung untuk mendayagunakan kekuatan magis guna mempengaruhi kekuatan kosmos yang irrasional. Itulah sebabnya kaum petani pada umumnya mempunyai kecenderungan religius lebih besar daripada kelompok manusia dari lapisan sosial lain.

Semangat religius ini dapat kalian lihat dalam pengadaan sejumlah upacara pesta pertanian dari mulai penanaman sampai masa panen merupakan peristiwa penting yang tidak boleh terlewatkan. Misalnya, kaum petani di Indonesia mengadakan selamatan pada waktu menanam benih dan pada waktu panen. Orang Jawa menyebut ini "wiwit" (mulai pemotongan padi) yang diadakan untuk menghormati Dewi Sri yang dipercayai sebagai pelindung kesuburan sawah dan ladang. Jalannya upacara dan jenis yang dikorbankan serta doa yang diucapkan bervariasi menurut tempatnya.

Pesta pertanian ini dapat juga ditemui pada bangsa Yahudi zaman bahari yang tercatat dalam Kitab Suci mereka (Perjanjian Lama). Mereka mengadakan pesta "massot" atau pesta Roti Tak Terbagi atai Pesta Paska. Pesta ini dirayakan selama 7 hari dan selama itu mereka makan roti tak berbagi yang dibuat dari bulir yang baru dipetik sebagai tanda permulaan baru. Dalam perkembangannya di Indonesia setelah masuknya agama wahyu, golongan petani ini banyak yang kemudian menjadi seorang kyai, mubaligh, atau pendeta.

ARTIKEL TERKAIT:

Referensi :

Sebagian artikel yang tidak tertulis referensi nya adalah bersumber dari buku catatan sekolah.. Jika anda ingin memposting artikel bersumber dari blog ini, Mohon sertakan Referensinya agar anda tidak melanggar Aturan Penulisan, Terima Kasih :))