Rabu, Agustus 28, 2013

Peranan Coelenterata Bagi Kehidupan

>
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak. Selain itu batu karang merupakan tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari. Namun jika pertumbuhannya di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang mengganggu dan membahayakan pelayaran kapal. Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan. Sengat yang dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu kenyamanan dan keamanan para penyelam.
Baca Selengkapnya...

Ascaris Lumbricoides

>
Cacing ini parasit pada usus halus manusia. Dikenal sebagai cacing gelang atau cacing perut. Cacing betina berukuran lebih panjang daripada cacing jantan. Panjang tubuhnya dapat mencapai 25 cm, diameter tubuh sekitar 0,5 cm. Dalam sehari cacing betina mampu menghasilkan sampai 200.000 telur. Daur hidup Ascaris lumbricoides:

Telur keluar bersama feses penderita 􀁯 termakan oleh manusia 􀁯 menetas menjadi larva dalam usus halus 􀁯 larva menembus dinding usus 􀁯 ikut aliran darah ke jantung 􀁯 masuk ke paru-paru 􀁯 trakea 􀁯 tertelan lagi 􀁯 lambung 􀁯 di usus halus menjadi cacing dewasa.
Baca Selengkapnya...

Ancylostoma Duodenale

>
Ancylostoma duodenale disebut juga cacing tambang, banyak ditemukan di daerah pertambangan. Panjang tubuh cacing ini sekitar 1 sampai 1,5 cm. Parasit pada usus manusia. Dengan gigi-gigi kaitnya cacing ini menambatkan diri pada dinding usus dan mengisap darah dari inangnya, oleh karena itu cacing ini dapat menyebabkan anemia. Larva cacing ini menginfeksi manusia melalui kulit telapak kaki yang tidak beralas.

Daur hidup Ancylostoma duodenale: Telur keluar bersama feses penderita 􀁯 di tanah menetas menjadi larva 􀁯 larva menembus kulit telapak kaki (tanpa alas) 􀁯 ikut aliran darah ke jantung 􀁯 msuk ke paru-paru 􀁯 trakea 􀁯 tertelan 􀁯 lambung 􀁯 di usus menjadi cacing dewasa.
Baca Selengkapnya...

Enterobios Vermicularis

>
Enterobios vermicularis disebut juga Oxyuris vermicularis atau cacing kremi. Parasit pada usus besar manusia. Jika akan bertelur cacing betina bermigrasi ke daerah sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Bila tanpa sengaja kita menggaruknya, kemudian tanpa cuci tangan maka telur cacing ini dapat tertelan kembali. Cacing betina panjangnya sekitar 1 cm, sedangkan cacing jantan panjangnya sekitar 0,5 cm.
Baca Selengkapnya...

Wuchereria Bancrofti

>
Wuchereria bancrofti disebut juga Filaria bancrofti (cacing filaria). Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), yang ditandai dengan pembengkakan di daerah kaki (dapat juga di organ lain, misalnya skrotum). Banyaknya populasi cacing ini dalam saluran getah bening mengakibatkan penyumbatan pada saluran kelenjar getah bening. Dengan adanya penyumbatan ini menyebabkan penumpukan cairan getah bening di suatu organ. Jika penumpukan terjadi di daerah kaki maka kaki membengkak sehingga menyerupai kaki gajah.
Baca Selengkapnya...

Trichinella Spiralis

>
Trichinella spiralis parasit pada manusia dan hewan (tikus, anjing, babi). Infeksi karena cacing ini dinamakan trichinosis. Nemathelminthes bersifat triploblastik pseudoselomata, tubuh gilig, tidak bersegmen. Jenis kelaminnya gonochoris. Cacing ini mempunyai sistem pencernaan sempurna. Sistem pernapasannya secara difusi melalui permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali.
Baca Selengkapnya...

Peranan Nemathelminthes

>
Banyak cacing Nemathelminthes yang merugikan, karena parasit pada manusia dan hewan dapat menyebabkan ascariasis, filariasis, trichinosis, dan anemia.
Baca Selengkapnya...

Hirudinae

>
Cacing anggota kelas ini biasanya hidup sebagai parasit atau bahkan predator. Tubuhnya pipih dorsiventral, terdiri atas sekitar 33 segmen, mempunyai alat isap anterior dan posterior. Jenis kelamin Hirudinae adalah tidak memiliki setae dan parapodia, tetapi hermaprodit, kopulasi secara resiprok seperti pada cacing tanah. Fertilisasinya internal dan zigot berkembang dalam kokon. Mulut terdiri atas tiga buah rahang dari kitin yang tersusun dalam segitiga. Pada tubuh cacing ini menghasilkan zat anti koagulan, darah yang diisap dapat mencapai 3 kali berat tubuhnya, dan baru habis dicerna setelah 3 bulan. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut (alat isap)-lambung, usus, rektum, anus. Respirasinya secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya tangga tali, ganglion ventral lebih jelas, ganglion serebral lebih kecil. Alat ekskresinya berupa nefridia, terdapat pada ruas ke-7 sampai ruas ke-23. Contohnya: Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa (pacet).
Baca Selengkapnya...

Olygochaeta

>
Cacing dalam kelas ini tubuhnya gilig, bersegmen, panjang tubuh antara 10 sampai 25 cm. Tempat Olygochaeta di darat atau di air tawar. Tiap segmen tubuhnya terdapat sedikit setae, tanpa parapodia. Mulutnya terdapat di ujung anterior, anus di ujung posterior. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut dan esofagus, tembolok (ingluvies), lambung tebal, usus halus-anus. Bagian dorsal usus halus cacing ini terdapat lipatan internal yang disebut tiflosol. Pada esofagusnya terdapat tiga pasang kelenjar berkapur. Pernapasan pada Olygochaeta secara difusi melalui permukaan tubuh yang dilapisi kutikula saat basah. Peredaran darahnya tertutup (tubuler) dengan lima pasang jantung berotot, pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral. Darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah dorsal ke pembuluh darah ventral, lalu ke jaringan tubuh, dan kembali lagi ke jantung. Cairan darah berwarna merah karena plasmanya mengandung pigmen hemoglobin yang larut. Sistem ekskresi terdiri atas sepasang nefridium di setiap segmen, kecuali segmen pertama dan terakhir. Sistem saraf tangga tali. Pada cacing yang telah dewasa secara seksual, pada segmen ke-32 dari anterior sebanyak enam atau tujuh segmen terdapat pembengkakan lunak yang disebut klitelum. Contohnya: Lumbricus terrestris (cacing tanah), Pheretima sp (cacing tanah).

Cacing tanah bersifat hermaprodit, meski demikian cacing tanah tidak bisa membuahi diri sendiri (self fertilizing). Kopulasinya berlangsung secara resiprokal, terjadi kopulasi antara dua cacing dan saling bertukar sperma, kemudian sperma ditampung dalam kantung sperma (vesicular seminalis). Setelah fertilisasi terbentuk kokon, kira-kira di daerah sekitar klitelum. Selanjutnya sperma membuahi ovum membentuk zigot. Zigot-zigot yang terbentuk berkembang menjadi cacingcacing kecil dalam kokon. Kokon biasanya diletakkan dalam tanah yang lembap agar cacing-cacing yang masih kecil tetap bisa bertahan hidup.
Baca Selengkapnya...

Polychaeta

>
Cacing anggota kelas ini bertubuh memanjang, agak pipih dosiventral, bersegmen, dan panjang tubuh dapat mencapai 30 cm. Hidupnya di sekitar pantai, dalam pasir atau pada lubang-lubang batuan di daerah pasang surut. Polychaeta biasanya aktif pada malam hari. Di sisi lateral segmen pada tubuh cacing ini terdapat rambut-rambut (setae) yang mengelompok membentuk parapodia (kaki rambut). Parapodia ini digunakan untuk menggali pasir atau celah-celah batuan. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut-esofagususus (ventrikulo-intestinal) dan anus. Pernapasan cacing ini berlangsung secara difusi melalui seluruh permukaan kulit. Sistem sirkulasi terdiri atas pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral yang dihubungkan oleh kanal-kanal dalam tiap segmen. Darah Polychaeta berwarna merah, karena mengandung pigmen merah hemoglobin. Sistem ekskresinya dengan sepasang nefridium pada setiap segmen, kecuali segmen pertama dan terakhir. Sistem sarafnya tangga tali terdiri atas ganglion serebral atau ganglion supraesofageal (sebagai otak) yang terdapat di bagian dorsal kepala dan saraf ventral. Ganglion supraesofageal dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh dua saraf sirkumesofageal. Reproduksinya secara seksual kelaminnya jenis (gonochoris), fertilisasi pada cacing ini terjadi secara eksternal dalam air dan menghasilkan larva trokofor. Contohnya: Nereis sp.
Baca Selengkapnya...

Peranan Annelida

>
Dalam bidang pertanian cacing tanah membantu degradasi sampah organik menjadi zat anorganik dan memperbaiki aerasi (pengudaraan) tanah. Dengan demikian cacing tanah dapat meningkatkan kualitas tanah pertanian. Banyak juga yang membudidayakan cacing tanah untuk bahan pembuatan konsentrat makanan ternak, khususnya ikan. Bahkan serbuk cacing tanah yang biasanya dikemas dalam kapsul diyakini sebagai obat tipes yang mujarab. Pada zaman dulu lintah dipergunakan dalam bidang kedokteran, terutama untuk menyedot darah kotor atau cairan nanah dari bagian tubuh tertentu. Di alam bebas lintah bersifat ektoparasit yang merugikan bagi hewan, bahkan manusia karena dapat menyebabkan kehilangan darah.
Baca Selengkapnya...

Tips Menjaga Kondisi Motor Di Musim Hujan

>
Terkadang kita tidak menghiraukan akibat yang ditimbulkan jika kita tidak merawat motor saat musim hujan, akibat nya motor kita menjadi tidak enak dipakai. Berikut beberapa tips untuk menjaga kondisi motor saat musim hujan.

1. Kampas rem
Di musim hujan, daya cengkram kampas rem akan berkurang karena basah. Jika kampas rem sudah menipis, segeralah ganti kampas rem. Jangan dibiarkan kampas rem yang tipis karena bisa menimbulkan kecelakaan saat melakukan rem dadakan. Dan jangan lupa untuk membersihkan rem setelah berpergian disaat hujan karena air hujan yang menerobos ke kampas menyebabkan kurangnya daya pengereman.

2. Ban
Yang pertama diperhatikan adalah tekanan angin. Sesuaikan tekanan angin ban motor dan jangan biarkan ban motor kekurangan angin. Hal ini untuk menjaga stabilitas motor saat jalanan basah. Kedua adalah jalur ban. Bila jalur ban sudah tipis atau gundul, maka Bikes mesti menggantinya. Karena tipisnya ban akan berakibat fatal dan laju motor menjadi licin.

3. Rantai
Lumasi rantai yang telah terkena hujan agar tidak cepat kering dan aus. Sedikit demi sedikit, air hujan akan menyusutkan pelumas di rantai. Secara tidak langsung, air hujan bisa mengkikis pelumas di rantai dan bisa menyebabkan rantai kering. Lakukan kembali pengencangan rantai karna disaat hujan tanpa disengaja melewati jalan berlubang yang tergenang air.

4. Saluran Bahan Bakar & Karburator
Guyuran air hujan membuat udara yang tersedot ke ruang mesin mengandung uap dan butiran air yang menyebabkan pembakaran motor menjadi tidak sempurna dan mesin akan brebet. Uap air tersebut juga akan menyesaki tangki, keran, pipa, atau selang bakar bakar yang dapat menyebabkan karat. Jadi seringnya motor dikendarai disaat hujan segeralah lakukan pengecekan berkala secara keseluruhan karna dampak kedepannya akan sangat tidak baik dan dana yang akan dikeluarkan nantinya akan lebih besar. Dan untuk karburator, sering lakukan pengecekan jangan sampai ada air yang masuk ke dalam ruang karbu serta selalu pakai box filter untuk mencegah masuknya air.

5. Busi
Pastikan busi Bikes tertutup dengan benar oleh kepala busi. Kepala busi berfungsi sebagai pencegah
masuknya air kala hujan atau saat jalan terendam banjir.

6. Oli Mesin
Sangat mungkin butiran air masuk ke dalam bagian mesin namun orang banyak yang tidak sadar. cek selalu kondisi oli setelah berpergian karna air bisa saja masuk disela-sela lubang. liat kondisi oli, jika ada warna bintik putih susus berarti oli sudah terkontaminasi oleh air. Sebaiknya segera ganti oli dengan yang baru agar kondisi mesin baik-baik saja dan tetap melakukan pembakaran dengan sempurna.
Baca Selengkapnya...

Referensi :

Sebagian artikel yang tidak tertulis referensi nya adalah bersumber dari buku catatan sekolah.. Jika anda ingin memposting artikel bersumber dari blog ini, Mohon sertakan Referensinya agar anda tidak melanggar Aturan Penulisan, Terima Kasih :))