Minggu, Juli 28, 2013

Rasulullah dan Seorang Pengemis

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi yang buta. Pengemis tersebut, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata ”Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya.” Padahal setiap pagi yang mendatanginya dan membawakan makanan adalah Rasulullah. Tanpa berkata sepatah kata pun, Rasulullah menyuapi pengemis itu, meskipun ia selalu berpesan agar tidak mendekati Muhammad. Rasulullah melakukannya hingga menjelang beliau wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan kepada pengemis yang buta itu.

Suatu hari, Abubakar berkunjung ke rumah Aisyah. Beliau bertanya, ”Wahai Aisyah adakah sunah Rasulullah yang belum aku kerjakan”, Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya, ”Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunah hampir tidak ada satu sunah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunah saja”. ”Apakah itu?”, tanya Abubakar. ”Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis buta yang berada di sana”, kata Aisyah.

Keesokan harinya, Abubakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar mulai menyuapinya, si pengemis marah dan berteriak, ”Siapakah kamu?” Abubakar menjawab, ”Aku orang yang biasa datang kemari”. Jawab pengemis, ”Bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku.”

”Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu. Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah.

Pengemis itu menangis dan berkata, ”Benarkah demikian?” selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar. Demikianlah akhirnya ia masuk Islam.

ARTIKEL TERKAIT:

Referensi :

Sebagian artikel yang tidak tertulis referensi nya adalah bersumber dari buku catatan sekolah.. Jika anda ingin memposting artikel bersumber dari blog ini, Mohon sertakan Referensinya agar anda tidak melanggar Aturan Penulisan, Terima Kasih :))