Adapun kepribadian Abubakar As-Sidiq yang patut kita teladani sebagai berikut.
a. Pemberani, Abu Bakar orang yang memiliki sikap pemberani. Hal itu dapat dilihat sewaktu menyertai Rasulullah saw hijrah ke Madinah dimana orangorang kafir Quraisy berupaya untuk membunuh beliau. Juga pada setiap peperangan yang terjadi, Abu Bakar senantiasa mendapingi beliau, bahkan tubuhnya dijadikan perisai untuk melindungi Rasulullah dari serangan panah dan tombak kaum kafir.
b. Adil, Abu Bakar dalam menyelesaikan segala permasalahan diselesaikan dengan adil. Begitu pun dengan penyelesaian perselisihan senantiasa berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bila tidak ditemukan dalam As-Sunnah, ia memanggil para sahabat untuk bermusyawarah, barulah ia menetapkan hukum.
c. Amanah, Abu Bakar orangnya sangat amanah, artinya dapat dipercaya. Hal itu dapat dilihat pada waktu menjabat sebagai khalifah, ia menggunakan uang negara sesuai pada tempatnya. Dan setelah ia tidak menjabat sebagai khalifah semua harta negara dikembalikan kepada baitul mal.
d. Pemurah, Abu Bakar orangnya dermawan dan murah hati. Hal itu dapat dilihat dari kedermawanannya untuk memerdekakan budak-budak yang hendak masuk Islam dari penganiayaan majikannya. Juga menyumbangkan seluruh hartanya untuk kepentingan Allah dan Rasul-Nya.
e. Tawadu’, Abu Bakar orang tawadu’, artinya tidak sombong dan tidak angkuh, baik sebelum menjadi maupun setelah menjadi khalifah. Ia berlaku lemah lembut kepada siapa saja.
f. Pengasih, Abu Bakar sangat menaruh rasa kasih sayang kepada siapa saja. Ia sangat memperhatikan keperluan orang-orang miskin, terutama para janda pejuang Islam.
g. Sopan santun, Abu Bakar berperilaku sopan santun. Dalam suatu majelis beliau mempersilakan Ali bin Abi Talib duduk di antara dirinya dan Nabi, padahal Ali jauh lebih muda.
h. Suka minta maaf, suatu ketika Abu Bakar berselisih dengan sahabat yang bernama Rabiah dan mengeluarkan kata-kata sehingga Rabiah tersinggung. Setelah Abu Bakar menyadari kesalahannya, maka ia segera minta maaf kepada Rabiah. Abu Bakar mohon kepada Rabiah agar ia mengeluarkan katakata seperti apa yang diucapkan kepadanya.
ARTIKEL TERKAIT: